MEKANISME REAKSI ELIMINASI E1
MEKANISME
REAKSI ELIMINASI E1
Reaksi eliminasi adalah salah satu
reaksi dimana terdapat suatu proses penghilangan salah satu gugus atom dari
rantai utama nya. Reaksi eliminasi adalah perubahan dari ikatan tunggal ke
ikatan rangkap. Berbeda dengan adisi, yaitu perubahan dari ikatan rangkap ke
ikatan tunggal. Reaksi eliminasi terdiri dari 2 jenis mekanisme reaksi. Yaitu rekasi
eliminasi E1 dan reaksi eliminasi E2. Di pertemuan
sebelumnya kita telah membahas mekanisme reaksi E2 dan di pertemuan
kali ini kita akan mebahas mekanisme reaksi E1.
Seperti yang telah kita pelajari
pada materi sebelumnya, bahwa reaksi eliminasi E1 adalah salah satu
jenis dari reaksi eliminasi dimana reaksi tersebut berlangsung dengan 2 tahapan
sama hal nya dengan reaksi SN1. Reaksi eliminasi E1 ini
menghasilkan karbokation. Reaksi eliminasi E1 terdiri atas 2 tahapan
atau 2 cara. Dimana tahap awal berlangsung lambat dan tahap kedua berlangsung
cepat.
Mekanisme reaksi eliminasi E1
terjadi pada atom sekunder maupun primer. Berikut adalah contoh dari mekanisme
reaksi E1.
Pada
gambar di atas, kita dapat melihat perbedaan nya bukan. Pada mekanisme reaksi E1
yang terlebih dahulu putus atau terpisah dari rantai utama adlah leaving group
(gugus lepas). Dapat kita lihat Cl berperan sebagai leaving group terlepas dari
rantai utama menjadi Cl-. Pada saat terlepasnya Cl sebagai leaving
group, terbentuk lah karboktion pada tahap 1.
Pada
step kedua, dapat kita lihat bahwa basa menyerang pada C β dan terbentuklah
ikatan rangkap seperti pada gambar. Hasil dari reaksi ini adalah senyawa alkena
dan H3O+.
Mekanisme
reaksi dari E1 ini tidak jauh berbeda dengan mekanisme reaksi SN1
dimana dari reaksi ini menghasilkan karbokation dan berlangsung
melalui 2 tahapan.
Pernasalahan :
1. Dari penjelasan reaksi E1 diatas, apa perbedaan dari mekanisme reaksi E1 dan mekanisme reaksi E2?
2. Mengapa pada mekanisme reaksi E1 dapat terbentuk karbokation sedangkan di E2 tidak terbentuk?
3. Apakah pada reaksi E1 basa yang menyerang termasuk jenis basa kuat?
Pernasalahan :
1. Dari penjelasan reaksi E1 diatas, apa perbedaan dari mekanisme reaksi E1 dan mekanisme reaksi E2?
2. Mengapa pada mekanisme reaksi E1 dapat terbentuk karbokation sedangkan di E2 tidak terbentuk?
3. Apakah pada reaksi E1 basa yang menyerang termasuk jenis basa kuat?
Saya Vinni Sridayanti Nim A1C117030 akan mencoba menjawab permasalahan no 1.
ReplyDeleteBerdasarkan mekanisme reaksi yang terjadi pada E2 dan E1, terdapat beberapa perbedaan yang sangat tampak.
Pada E2, reaksinya terjadi dengan bersamaan dan hanya satu tahap, dimana basa lewis menyumbangkan elektron pada hidrogen, tidak adanya karbokation, dan dilangsungkan dalam suasana basa kuat. Sedangkan reaksi E1berjalan dalam 2 tahap (ionisasi dan deprotonasi), membentuk intermediet karbokation dimana karbokation ini menyumbangkan proton pada basa sehingga dihasilkan produk alkena, serta E1 berlangsung dalam suasana basa lemah.
Haiii Infirna, saya Sulviana Putri dengan NIM A1C117074 akan mencoba menjawab permasalahan terakhir. Yang mana basa yang menyerang alkil halida adalah basa lemah jika alkil halida dalam bentuk tersier, basa kuat jika alkil halidanya dalam bentuk primer ataupun sekunder. Akan tetapi alkil halida yang biasa digunakan pada reaksi E1 ini adalah tersier, sehingga basa yang digunakan pun cenderung basa lemah.
ReplyDeleteSemoga membantu :))
Saya ira desmila nim A1C117010, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2 dari saudari infirna, mengapa pada reaksi E2 tidak dapat terbentuk karbokation sedangkan pada E1 dapat terbentuk karbokation, hal ini dikarenakan pada reaksi E1 terdapatnya ruang yg menjadikan adanya pembentukan karbokation, sedangkan pada reaksi E2 tidak terdapat ruang yang memungkinkan terbentuknya karbokation, kemudian adanya suasana kepolaran yang menyebabkan terbentuknya karbokation pada reaksi E1.
ReplyDelete