MEKANISME REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK SN1
Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik
SN1
Baiklah
teman teman, pertemuan kali ini kita akan mempelajari materi mekanisme reaksi
substitusi nukleofilk SN2. Sebelumnya kita telah membahas tentang
apa itu reaksi substitusi, macam macam reaksi substitusi, dan mekanis reaksi
substitusi nukleofilik SN2. Agar dapat membandingkan masing masing
mekanisme reaksi tersebut, saya akan me review kembali sedikit dari mekanisme
reaksi SN2.
Mekanisme
reaksi SN2 adalah suatu mekanisme rekasi substitusi nukleofilik
dimana nukleofil menggantikan atau mensubstitusikan gugus lepas atau leaving
group dari suatu senyawa. Nukleofil berasal dari kata nukleous dan fil,
nukleous berarti inti sedangkan fil berarti suka. Seperti yang telah kita
ketahui bahwasan nya nukleous bermuatan positif, jadi nukleofil berati suatu
spesi yang menyukai spesi yang positif. Dapat kita simpulkan, karena ia
menyukai spesi yang bermuatan positif, maka nukleofil adlah sebagai anion atau
spesi yang bermuatan negatif. SN2 diartikan sebagai S yaitu
substitusi, N2 berarti 2 molekul. Jadi SN2 adalah
substitusi yang menggunakan 2 molekul di saat bersamaan. SN2 ini berlangsung dengan 1 tahap dan
cepat.
Baiklah
sekarang kita akan masuk ke materi mekanisme reaksi substitusi nukleofil SN1.
Mekanisme rekasi nukleofil SN1 adalah suatu mekanisme reaksi substitusi
dimana gugus pergi nya atau leaving group meninggalkan rantai utama dan
digantikan dengan nukleofil. Bedanya dengan reaksi SN2 adalah pada
saat SN2 nukleofil menyerang bersamaan saat leaving group
meninggalkan rantai utama. Nah sedangkan di reaksi SN1 nukleofil
menggantikan leaving group saat leaving grop sudah meninggalkan rantai utama
terlabih dahulu, jadi 2 rekasi yang terjadi tidak terjadi secara bersamaan. Untuk
lebih jelas, mari kita lihat beberapa gambar berikut :
Gambar
diatas menunjukkan reaksi SN2, pada gambar dapat dilihat bahwa H-O
disini berperna sebagai nukleofil, C sebagai elektrofil dan O sebagai leaving
group atau gugus lepas. Pada saat H-O menyerang atomC, atom O belum lepas dari
atom C. sehingga, pada saat transisi O-H terikat dengan atom C dan atom O juga
masih terikat dengan atom C. proses ini berlangsung sangat cepat. dan pada
tahap akhir, barulah atom O yang berperan sebagai leaving group meninggalkan
atom C yang berikatan dengan O-H.
Gambar
selanjutnya yaitu mekanisme reaksi SN1, dpat dilihat di gambar bahwa
reaksi SN1 terjadi atas 3 tahpan. C4H6 sebagai
elektrofil, Cl sebagai leaving group atau gugus lepas dan H2O
sebagai nukleofil. Pada saat step 1, C4H6 masih terikat
dengan Cl dan kemudian lepas sehingga membentuk karbo kation. Tahap ini sebagai
tahap penentu laju reaksi. Pada step 2, setelah Cl meninggalkan rantai utama,
maka H2O yang bertindak sebagai nukleofil menyerang karbo kation
tersebut, tahap ini berlangsung sangat cepat. Pada step 3, ion positif di
stabilkan dengan cara penyerangan H2O atau di protonasi sehingga
menghasilkan senyawa alkohol yang baru dan H3O+.
Karena
karbo kation tidak terikat lagi dengan leaving group atau gugus lepas, maka
serangan nukleofil bisa dari dua sisi, dari atas maupun bawah. Karena tidak ada
sisi yang berlawanan dari leaving group nya. Oleh sebab itu, reaksi SN1
ini menghasilkan produk rasemat yang R:S nya 1:1. Contoh nya seperti gambar
Pada
gambar terlihat asalnya S, setelah terjadi reaksi SN2 menjadi 2
produk, produk R dan produk S, itu terjadi karena nukleofil dapat menyerang
dari kedua sisi atau dari depan maupun belekang.
Berikut adalah
kestabilan karbo kation :
Tadi
telah kita singgung mengenai karbo kation, karbo kation memiliki kestabilan.
Dapat kita lihat, karbo kation tersier lebih stabil daripada karbo kation
sekunder. Karbo kation sekunder lebih stabil daripada karbo kation perimer dan
karbo kation primer lebih stabil daripada metil karbo kation.
Berikut
adalah permasalahan dari materi ini :
1. Mengapa
pada reaksi substitusi nukleofilik SN1 nukleofil dapat menyerang
dari dua arah baik depan maupun belakang?
2. Apa
yang menyebabkan nukleofil pada reaksi substitusi SN1 menggantikan
gugus lepas pada saat gugus lepas telah lepas dari rantai utama? Mengapa tidak
terjadi secara bersamaan?
3. Apakah
kestabilan karbo kation mempengaruhi laju reaksi SN1?
Saya ira desmila nim A1C117010 akan menjawab permasalahan no. 3,Menurut saya Karbokation yang biasa kita kenal C yang bermuatan positif, sangat mempengaruhi reaksi SN1, semakin stabil karbokation semakin sulit untuk lepas rantainya. Nah, darimana kita tahu stabil atau tidak nya karbokation tersebut? Karbokation yg stabil dapat kita amati dengan atom C yang mengikat atom C lainnya. Dimana karbokation yang paling stabil adalah karbokation tersier yang mengikat 3 atom C. Maka dari itu pada reaksi sn1 yg melibatkan alkil halida tersier yang kita ketahui sebagai karbokation paling stabil.
ReplyDeleteSaya ulin ayu wulandari (A1C117024) akan coba menjawab permasalahan no 2
ReplyDeleteMenurut saya faktor yang menyebabkan reaksi tidak berlangsung secara bersamaan pada SN1 adalah jarak antara inti atom sangat dekat dan kuatnya ikatan, sehingga membuat reaksi tidak bisa berlangsung secara bersamaan atau satu tahap melainkan reaksi berlangsung secara dua tahap
Saya Yuli Pertiwi
ReplyDeleteNIM : A1C117020
Saya akan mencoba menjawab permasalahan pertama.
nukleofil dapat melakukan penyerangan dari arah depan maupun belakang dikarenakan setelah tahap pertama selesai, dihasilkan produk dimana karbokation tidak terikat lagi dengan gugus lepas (leaving group). hal ini menyebabkan nukleofil dapat menyerang dari kedua sisi yaitu sisi depan dan sisi belakang karena tidak ada sisi yang berlawanan dengan leaving groupnya. tidak seperti di sn2 dimana gugus lepas (leaving group) masing terikat dengan alkil halida.