Prinsip - prinsip dalam Sintesis Senyawa Organik (bagian 1)
PRINSIP
– PRINSIP DALAM SINTSIS SENYAWA ORGANIK
Baiklah teman teman, pada pertemuan kali ini saya akan
membahas materi mengenai prinsip prinsip dalam sintesis senyawa organik.
Sebelum kita masuk ke inti permasalahan kita ini, kita harus mengetahui
terlebih dahulu apa itu sintesis senyawa organik tersebut.

(Sintesis senyawa stilbena)
Sintesis organik adalah proses membangun/ mengkonstruk suatu senyawa
organik yang kompleks melalui reaksi reaksi kimia. Jika dilihat dari
strukturnya, molekul organik memang lebih kompleks dibandingkan dengan senyawa
inorganik. Maka dari itulah, sintesis senyawa organik sangat berkembang pesat
dan merupakan suatu aspek kimia yang paling penting.
Dalam mensintesis senyawa organik terdapat dua bidang utama
yaitu sintesis organik total dan metodologi. Sintesis organik total ini dapat
digunakan untuk menunjukkan metodologi baru yang bertujuan untuk menunjukkan
aplikasinya untuk sinstesis senyawa kompleks lainnya. Dalam mensintesis senyawa
organik ini terdapat 3 aspek penting yang harus kita ketahui. Diantaranya yaitu
:
1. Kerangka
atom karbon yang di temukan di senyawa kompleks yang diinginkan harus terlebih
dahulu disusun atau di rakit terlebih dahulu. Dengan kata lain, kita harus
membangun kerangka karbon atau kerangka yang diinginkan untuk melakukan sintesis
senyawa organik.
2. Gugus
fungsional yang terdapat di suatu senyawa kompleks dan menjadi sebuah ciri
dalam senyawa tersebut harus di transformasikan dari gugus lain pada posisi
yang tepat. Maksudnya yaitu, dengan mentransformasikan gugus funsional
tersebut, kita dapat mendapatkan suatu senyawa dengan fungsi yang di inginkan.
3. Jika
terdapat pusat stereogenik, maka pusat stereogenik tersebut haruslah diubah
dengan tepat. Maksudnya yaitu, melakukan stereokontrol pada semua tahap dimana
pusat stereoisomer.
Nah dari ke 3 aspek yang telah di jelaskan di atas, dapat
disimpulkan bahwa dalam sintesis senyawa organik, kita harus memahami terlebih
dahulu mengenai ikatan karbon yang membentuk suatu reakis, pengubahan gugus
fungsi dan aspek stereokimianya.
Seorang ahli sintesis, harus mampu mensintesis suatu senyawa
sesuai dengan target struktur kimia yang diinginkan. Ada beberapa metode yang
digunakan dalam mensintesis senyawa organik salah satunya yaitu menggunakan
pendekatan diskoneksi. Diskoneksi adalah pemotongan pemotongan ikatan kimia
suatu molekul target sehingga didapatkan suatu material pemula yang diinginkan.
Berikut adalah mekanisme dari diskoneksi.
Dalam gambar tersebut dapat kita lihat bahwasannya dalam
melakukan diskoneksi harus ada ikatan yang lemah. Ikatan lemah terdapat di
bagian molekul yang kekurang elektron dan kelebihan elektron. Tadi telah
dikatakan di salah satu aspek dalam sintesis senyawa organik yaitu memperkenalkan,
menghapus atau mengubah kelompok fungsional. Nah dalam mengenal adanya gugus
fungsi tersebut perlu sekali untuk mempertimbangkan suatu gugus fungsinya.
Karena, beberapa gugus fungsi dapat mempengaruhi diskoneksinya sehingga harus
di interkonversi terlebih dahulu untuk di diskoneksikan sehingga baru
mendapatkan materi pemula yang diinginkan. Gugus fungsi yang dapat mempengaruhi
suatu diskoneksi seperti amina, alkohol (hidroksil), karbonil (aldehid, keton),
karboksilat, halida, nitro, sulfonil, alkil, dan aril. Selain itu, turunan
gugus fungsi seperti amida, imina, eter, dan ester juga mempengaruhi. Oleh
karena itu perlu dilakukan tahap interkonversi gugus fungsi agar diperoleh
material pemula yang diinginkan.
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwasannya dalam melakukan sintesis senyawa organik, kita harus memahami juga reaksi rekasi yang terjadi serta substrat yang di gunakan dan jenis jenis reaksi yang terjadi.
Dari sinilah kita dapat menyimpulkan bahwa dalam merancang suatu sintesis senyawa organik, perlu beberapa pengetahuan yang akan menunjang keberhasilan dari sintesisi senyawa organik tersebut, diantaranya yaitu :
Dari sinilah kita dapat menyimpulkan bahwa dalam merancang suatu sintesis senyawa organik, perlu beberapa pengetahuan yang akan menunjang keberhasilan dari sintesisi senyawa organik tersebut, diantaranya yaitu :
1 1.
Reaksi-reaksi kimia organik yang reliabel disertai
dengan pemahaman mekanisme reaksinya.
- Mempunyai pengalaman melaksanakan reaksi kimia organik.
- Mengetahui bahan-bahan yang ada di pasaran, sehingga lebih mudah dan lebih cepat dalam melakukan diskoneksi.
- Memahami stereokimia.
Dapat dilihat pada gambar, senyawa stilbena mengalami
diskoneksi. Dimana hasil diskoneksi senyawa stilbena ini menghasilkan satu
jalan reaksi karena senyawa stilbena termasuk senyawa alkena simetrik. Hasil
dari diskoneksi mengahsilkan bahan awal yaitu berupa benzaldehid
dan benzil bromida.
Masuk ke tahap sintesis, dapat dilihat digambar, benzil bromida di reaksikan dengan trifenilfosfina dan dari reaksi
tersebut dihasilkan garam fosofonium. Kemudian
garam fosfonium ini diubah menjadi
ilida dengan bantuan n-butillitium.
Setelah
itu terjadilah serangan nukleofilik gugus karbonil benzaldehid oleh karbon negatif dari ilida . Produk dari proses adisi antara ilida dengan aldehid atau
keton menghasilkan suatu senyawa
yang disebut betaina.
Selanjutnya
betaina ini akan mengalami yang
namanya siklisasi dan eliminasi trifenilfosfina
untuk membentuk alkena, yaitu senyawa stilbena.
Senyawa
ini dapat di modifikasi dengan memvariasikan gugus fungsional yang terdapat
pada cincin benzen, sehingga menjadi senyawa stilbena yang tersubtitusi. Berikut
adalah contoh modifikasinya.
Dari paparan contoh
sintesis diatas, dapat disimpulkan dengan pendekatan diskoneksi akan diperoleh
bahan awal yang diperlukan pada tahap sintesis. Pada tahap sintesis dirancang
suatu reaksi, langkah langkah reaksi yang akan dilalui dan reagen reagen yang
di butuhkan dalam sintesisi tersebut.modifikasi dapat dilakukan dengan
memvariasikan gugus gugus fungsional dari variasi bahan awal atau mengganti bahan
lain yang sejenis. Dari modifikasi yang dilakukan didapatilah senyawa analog
yang dapat di bandingkan aktivitasnya dengan senyawa lain.
Permasalahan
:
1.
Dalam men sintesis senyawa organik,
bagaimana cara kita menentukan metode atau pendekatan yang kita gunakan? Apakah
semua metode dapat digunakan dalam mensintesis semua senyawa atau hanya senyawa
teretntu saja?
2.
Pada blog saya sudah di paparkan contoh
dari sintesis stilbena dan modifikasinya yaitu tristin dan alofoil. Bagaimana cara
kita memodifikasi senyawa stilbena sehingga di dapatkan senyawa tristin dan
alofoil?
3.
Selain yang saya jelaskan di atas,
bisakah anda memberikan contoh sintesis senyawa lain yang menggunakan
pendekatan diskoneksi tersebut dan apa manfaat senyawa hasil dari sintesis
tersebut?
no.2
ReplyDeletecara untuk memodifikasi suatu senyawa stilbene sehngga akan mendapatkan senyawa Tristin dan alofil yaitu dengan cara memvariasikan gugus-gugus fungsional yang terikat pada cincin benzene sehingga diperoleh senyawa dibensil dan turunannya. seperti pembenttukan trisin dan Aloifol tersebut.
Saya akan menjawab mengenai pertanyaan nomor 1. Sebelum kita memakai sebuah metode terlebih dahulu kita haruslah mencocokkannya dengan prinsip senyawa organik. Pertama, kita perlu membangun kerangkanya dan tentulah mengidentifkasinya. Kemudian, kita mempertimbangkan gugus fungsi yang menyertainya. Kemudian juga pusat stereo-isomernya juga harus dipertimbangkan. Jika kita bisa menguasai ketiganya, barulah kita bisa menentukan pendekatan mana yang dikira cocok untuk sintesis kita.
ReplyDelete3. Selain senyawa stilbena tersebut, banyak senyawa organik yang disintesis melalui tahapan diskoneksi salah satu contohnya senyawa benzena. Dimana senyawa turunanya berfungsi sebagai bahan pembuatan plastik, bahan peledak, tinta, zat pewrna dan sebagai bahan detergent.
ReplyDelete