Prinsip-prinsip dalam Sintesis Senyawa Organik (Bagian 2)
(sintesis senyawa 2-hidroksikalkon)
Baiklah
teman teman, kali ini pada blog saya akan melanjutkan materi sebelumnya yaitu
mengenai prinsip prinsip dalam sintesis senyawa organik. Pada kali ini saya
akan lebih menjelaskan mengenai retrosinteis. Apa itu retrosintesis?
Retrosintesis adalah salah satu teknik analisis dalam mensintesis suatu senyawa
organik dimana teknik ini melakukan sebuah transformasi terhadap senyawa
kompleks untuk menjadikannya senyawa yang lebih sederhana. Pada retrosintesis
ini molekul target (MT) akan mengalami pembelahan dan akan menghasilkan materi
pemula yang akan digunakan untuk proses sintesis melalui tahapan pemutusan
ikatan (diskoneksi) dan perubahan suatu gugus fungsi atau interkonversi gugus
fungsi (IGF).
Diskoneksi
adalah pemotongan pemotongan ikatan kimia suatu molekul target sehingga
didapatkan suatu material pemula yang diinginkan. Berikut adalah mekanisme dari
diskoneksi.
Dalam
gambar tersebut dapat kita lihat bahwasannya dalam melakukan diskoneksi harus
ada ikatan yang lemah. Ikatan lemah terdapat di bagian molekul yang kekurang
elektron dan kelebihan elektron. dalam mengenal adanya gugus fungsi tersebut
perlu sekali untuk mempertimbangkan suatu gugus fungsinya. Karena, beberapa
gugus fungsi dapat mempengaruhi diskoneksinya sehingga harus di interkonversi terlebih
dahulu untuk di diskoneksikan sehingga baru mendapatkan materi pemula yang
diinginkan. Gugus fungsi yang dapat mempengaruhi suatu diskoneksi seperti
amina, alkohol (hidroksil), karbonil (aldehid, keton), karboksilat, halida,
nitro, sulfonil, alkil, dan aril. Selain itu, turunan gugus fungsi seperti
amida, imina, eter, dan ester juga mempengaruhi. Oleh karena itu perlu
dilakukan tahap interkonversi gugus fungsi agar diperoleh material pemula yang
diinginkan.
Dalam menggunakan pendekatan diskoneksi ini ada beberapa hal
yang harus kita ketahui, diantaranya yaitu :
1. Mengenal
gugus fungsional dan molekul target yang akan di diskoneksi
2. Melakukan
diskoneksi dengan metode yang berhubungan dengan reaksi reaksi yang mungkin.
3. Memastikan
bahwa reagen pereaksi hasil pemutusan (sinton) tersedia sebagai material
pemula.
4. Membuat
rencana berdasarkan analisis materi pemula dan kondisi sintesis
5. Bila
tidak berhasil dalam sintesis maka dilakukan pengkajian ulang analisis.
Pada
kesempatan kali ini saya mengambil salah satu senyawa bahan alam dari golongan
flavonoid yang menggunakan analisis retrosintesis ini. Adapun senyawa yang saya
ambil adalah 2-hidroksikalkon, dimana senyawa ini adalah derivate dari kalkon yang
termasuk dalam golongan flavanoid.
Dalam
mensintesis senyawa 2-hidroksikalkon kita harus melewati tahap analisis
retrosintesis terlebih dahulu. Setelah kita mendapatkan materi pemula dari
hasil diskoneksi dalam tahapan ini, barulah materi pemula itu dapat kita
sintesis dengan katalis tertentu sehingga dapat mendapatkan senyawa yang
diinginkan. Berikut adalah tahap analisis retrosintesis dari senyawa 2-hidroksikalkon.
Analisis Retrosintesis senyawa
2-hidroksikalkon
Pada
gambar dapat kita lihat yaitu senyawa 2 hidroksikalkon mengalami diskoneksi
(pemutusan ikatan). Dari pemutusan ikatan ini, didapatkan lah synthon 1 dan
synthon 2. Synthon 1 karbanion dan synthon 2 karbokation.
Dari
synthon synthon yang telah didapat, didapatkan lah materi pemula untuk
melanjutkan proses sintesis. Hasil dari diskoneksi ini adalah O-hidroksiasetofenon dan benzaldehid. Setelah di dapat material
pemula, maka mmateri pemula ini akan lanjut ke tahap sintesis. Pada tahap
sintesis, dapat menggunakan katalis asam dan katalis basa.
Sintesis
senyawa 2-hidroksikalkon
Pada
tahap sintesis senyawa ini, Senyawa 2-hidroksikalkon dapat disintesis dengan
mereaksikan antara O-hidroksiasetofenon dan benzaldehid dengan bantuan katalis
berupa asam ataupun basa. Adapun sintesis 2 hidroksikalkon menggunakan katalis
basa adalah sebagai berikut
1. Menggunakan Katalis Basa
-
Katalis basa yang digunakan adalah KOH. Elektron bebas pada basa mendeprotonasi hidrogen α dari o- hidroksiasetofenon membentuk karbanion yang akan mengadisi atom C-karbonil benzaldehid. Senyawa ini mengalami penataan ulang dan pada akhir reaksi dilepaskan molekul air dan terbentuklah 2 hidroksikalkon sebagai produk
Pada
gambar diatas menunjukkan jalur sintesis 2-hidroksikalkon menggunakan katalis
asam. Adapun asam yang digunakan pada sintesis ini adalah asam lewis BF3-Et2O.
Tarikan elektron oleh asam lewis pada atom O-karbonil dari O-hidroksiasetofenon
memicu pembentukan tautomer enol, sementara tarikan elektron pada atom
O-karbonil dari benzaldehid meningkatkan elektrofilisitas atom C-karbonil
sehingga mudah di adisi oleh tautomer enol.
Selanjutnya
hasil reaksi antara masing masing materi
pemula dengan katalis asam ini di reaksikan. Senyawa akan mengalami penataan
ulang dan Reaksi ini di akhiri dengan lepasnya molekul air membentuk 2-hidroksikalkon.
Dari sintesis atau pembentukan
senyawa 2-hidroksikalkon ini tentu saja memliki manfaat bagi makhluk hidup.
Senyawa kalkon sendiri bermanfaat sebagai antioksidan, antimalaria, antibakteri, antifungal, insektisida, anastesik, analgesik dan ulserogenik. Sedangkan derivat nya yaitu senyawa 2-hidroksikalkon berpotensi
sebagai zat pewarna. Karena senyawa kalkon ini memiliki sistem cincin
berkonjugasi yang memiliki memiliki panjang gelombang di sekitar daerah visibel sehingga
diperkirakan senyawa ini akan memiliki warna yang khas. Warna yang khas dari
senyawa ini ialah warna oranye dan berbentuk kristal.
PERMASALAHAN :
1.
Seperti yang kita ketahui, diskoneksi terjadi jika adanya ikatan lemah. Dalam proses retrosintesis senyawa 2-hidroksikalkon yang telah saya jelasakan tadi, ikatan manakah yang terbilang lemah sehingga dapat dilakukan diskoneksi pada senyawa 2 hidroksikalkon ini?
2. Sintesis 2-hidroksikalkon menggunakan katalis basa yaitu KOH, Elektron bebas pada basa mendeprotonasi hidrogen α dari o- hidroksiasetofenon membentuk karbanion yang akan mengadisi atom C-karbonil benzaldehid. Apabila kita mengganti katalis tersebut dengan NaOH, apakah dapat terjadi retrosintesis? Dan bagaimanakahh reaksi yang terjadi?
3. Dapat dilihat dari struktur 2- hidroksikalkon diatas, terdapat gugus hidroksil (OH) yang bersifat reaktif, bagaimana melindungi gugus OH tersebut agar tidak ikut bereaksi selama proses retrosintesis?
Seperti yang kita ketahui, diskoneksi terjadi jika adanya ikatan lemah. Dalam proses retrosintesis senyawa 2-hidroksikalkon yang telah saya jelasakan tadi, ikatan manakah yang terbilang lemah sehingga dapat dilakukan diskoneksi pada senyawa 2 hidroksikalkon ini?
2. Sintesis 2-hidroksikalkon menggunakan katalis basa yaitu KOH, Elektron bebas pada basa mendeprotonasi hidrogen α dari o- hidroksiasetofenon membentuk karbanion yang akan mengadisi atom C-karbonil benzaldehid. Apabila kita mengganti katalis tersebut dengan NaOH, apakah dapat terjadi retrosintesis? Dan bagaimanakahh reaksi yang terjadi?
3. Dapat dilihat dari struktur 2- hidroksikalkon diatas, terdapat gugus hidroksil (OH) yang bersifat reaktif, bagaimana melindungi gugus OH tersebut agar tidak ikut bereaksi selama proses retrosintesis?
1. Menurut saya ikatan yang tergolong lemah ialah ikatan rangkap dua yang terletak pada cincin kedua senyawa 2 Hidroksikalkon tersebut. Kerena ikatan rangkap tersebut sangat lemah sehingga mudah terjadi proses Diskoneksi.
ReplyDeleteSemoga membantu:)
3. Menurut saya untuk menentukan katalis yang baik dengan cara lihat apakah katalis tersebut dapat mempercepat laju reaksi ada reaksi kimia tapi ingat walaupun katalis berperan dalam reaksi tetapi bukan menjadi pereaksi ataupun produk.
ReplyDeleteKenapa katalis basa dan asam lebih efektif digunakan karena pada katalis bada elektron bebas pada basa mendeprotonasi hidrogen α dari o- hidroksiasetofenon membentuk karbanion yang akan mengadisi atom C-karbonil benzaldehid. Senyawa ini mengalami penataan ulang dan pada akhir reaksi dilepaskan molekul air dan terbentuklah 2 hidroksikalkon sebagai produk sedangkan ada katalis asam yang menyebabkan tarikan elektron oleh asam lewis pada atom O-karbonil dari O-hidroksiasetofenon memicu pembentukan tautomer enol, sementara tarikan elektron pada atom O-karbonil dari benzaldehid meningkatkan elektrofilisitas atom C-karbonil sehingga mudah di adisi oleh tautomer enol.
Semoga membantu:)
Hai saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor dua. Jadi gugus OH atau gugus hidroksil dapat mempengaruhi diskoneksi karena gugus OH membuat senyawa ini sulit untuk dipotong atau di diskoneksi dikarenakan tidak ada ikatan yang lemah sehingga tidak ada celah untuk melakukan pemutusan ikatan. Oleh karena itu harus terlebih dahulu mengalami perubahan gugus fungsi atau IGF
ReplyDelete2. Menurut saya bisa karena NaOH juga termasuk basa kuat seperti KOH. Reaksi yang terjadi pun sama dengan KOH.
ReplyDeleteUntuk reaksinya Sintesis 2-hidroksikalkon menggunakan katalis basa yaitu KOH, Elektron bebas pada basa mendeprotonasi hidrogen α dari o- hidroksiasetofenon membentuk karbanion yang akan mengadisi atom C-karbonil benzaldehid.